Langsung ke konten utama

LINGKUNGAN


BAB I
KERUSAKAN ALAM
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kerusakan Lingkungan adalah Tidak adanya keseimbangan antara unsur abiotik dengan unsur biotik sehingga dapat menimbulkan kerugian materil maupun non-materil.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia dan telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1)     Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2)      Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3)     Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4)     Gas yang mengandung racun.
5)     Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. 


Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1)     Berbagai bangunan roboh.
2)     Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3)     Tanah longsor akibat guncangan.
4)     Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5)     Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1)     Merobohkan bangunan.
2)     Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3)     Membahayakan penerbangan.
4)     Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a.      Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b.     Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c.      Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.


Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.      Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b.     Perburuan liar.
c.      Merusak hutan bakau.
d.     Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e.      Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f.        Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g.     Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
BAB II
GEJALA BENCANA ALAM
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,baik oleh faktor alam dan atau non-alam  maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa  manusia , kerusakan lingkungan , kerugian harta benda , dan dampak psikologis.
Sedangkan Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,tsunami, gunung meletus banjir,kekeringan angina topan dan tanah longsor.
Semua jenis bencana alam yang terjadi pada umumnya memang terkadang terjadi secara tiba-tiba tanpa kita ketahui terlebih dulu,akibatnya terjadi kepanikan yang luar biasa.Akan tetapi sesulit apapun memprediksikan suatu bencana yang terjadi,misalnya gempa bumi,tetap ada beberapa gejala sebelum bencana-bencana tersebut terjadi.Dengan Mengetahui gejala-gejala tersebut ,diharapkan mampu mengurangi jumlah korban yang ada , baik harta maupun manusia . Beberapa contoh gejala  sebelum terjadinya bencana,antara lain :
1.      Cuaca dan iklim ekstrem,misalnya  tingginya intensitas curah hujan,naiknya suhu udara,dan meningkatnya efek rumah kaca
2.      Kondisi alam yang tidak wajar,misalnya surutnya air laut secara tiba-tiba sebelum terjadinya tsunami
3.      Perubahan drastis perilaku hewan,misalnya terbangnya kawanan burung dalam jumlah besar dari arah laut kedarat sebelum tsunami terjadi di aceh
Setiap bencana memiliki gejala yang berbeda-beda , berikut ini beberapa bencana beserta gejala sebelum terjadi bencana tersebut  :
                     1.         Bencana Banjir dan kekeringan

Bencana banjir terjadi pada daerah-daerah yang relative datar , contohnya pesisir . Daerah banjir juga terdapat pada dataran  dari suatu aliran sungai. Peristiwa banjir juga akan semakin sering terjadi pada wilayah yang kondisi bagian hulu sungainya sudah rusak.


Berikut beberapa gejala-gejala sebelum terjadinya banjir :
v  Terjadinya hujan dengan intensitas tinggi tanpa disertai dengan proses penyerapan yang baik.
v  Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya
v  Air yang jatuh kepermukaan tidak dapatmengalir dengan baik
Bencana kekeringan terjadikarena rendahnya curah hujan yang turun  pada suatu wilayah.Selain itu, kerusakan hutan yang cukup parah dapat membuat pasokan air sungai dari daerah hulu sungai sangat jauh berkurang pada musim kemarau. Berikut beberapa gejala-gejala sebelum terjadinya kekeringan :
               v   Tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim
               v   Kekurangan pasokan air tanah
               v   Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan kandungan air dalam tanah,sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tersebut
                     2.         Bencana Longsor

Wilayah yang rawan longsor berada diwilayah perbukitan dan pegunungan .Gempa dan curah hujan yang tinggi  juga menjadi pemicu terjadinya longsor. Disamping itu, hilangnya vegetasi akibat penebangan dapat menjadi pemicu terjadinya longsor.




Berikut beberapa gejala-gejala sebelum terjadinya longsor :
               v   Runtuhnya lapisan tanah pada tepian tebing dan tumbangnya pohon-pohon yang berada diatasnya
               v   Pada saat terjadi hujan air yang mengalir akan terlihat keruh karena membawa material lompur yang relative banyak
               v   Munculnya retakan-retakan dilereng yang sejajar dengan arah tebing
                     3.         Bencana Letusan gunung api

Indonesia merupakan jalur cincin api pasifik yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif dunia,itu sebabnya Indonesia kaya akan gunung api.

Berikut beberapa gejala-gejala sebelum terjadinya letusan gunung api :
               v   Gempa vulkanik,yaitu adanya aktivitas magma yang bergerak mendekati permukaan bumi
               v   Munculnya gas vulkanik
               v   Adanya perubahan bentuk gunung api,hal ini disebabkan aktifitas magma yang bergerak menuju permukaan akan mendorong permukaan gunung api lebih tinggi dari biasanya
               v   Naiknya suhu disekitar kawah
               v   Sumber air banyak yang mongering
               v   Binatang yang ada dipuncak gunung banyak yang berpindah  mencari tampat yang dingin
               v   Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung akibat aktifitas magma
                     4.         Tsunami

Tsunami terjadi ketika air laut masuk kedaratan dan wilayah yang menjadi rawan tsunami adalah wilayah disepanjang pantai.

Berikut beberapa gejala-gejala sebelum terjadinya tsunami :
               v   Gempa bumi
               v   Surutnya air laut
               v   Hewan-hewan terutama burung laut yang ada disekitarnya panic dan ikan-ikan ang ada dilaut tampak bermigrasi secara besar-besaran
               v   Gelombang laut yang ada terlihat lebih tinggi dari biasanya

                                               


                                              BAB III
PENCEGAHAN BENCANA ALAM
Bencana alam merupakan peristiwa alamiah yang tidak selalu mudah diperkirakan waktu kejadiannya walaupun demikian manusia dapat melakukan usaha agar bencana tersebut dapat dihindari dengan melakukan pencegahan bencana alam .
Setiap jenis bencana memiliki cara tersendiri  yang berbeda antara  yang satu dengan yang lainnya,berikut pencegahan bencana untuk beberapa bencana yang sering terjadi di Indonesia :
1.      Bencana Banjir dan Kekeringan
Banjir dan kekeringan dapat terjadi secara alamiah maupun ulah manusia.Wilayah-wilayah tertentu seperti bantaran sungai ataupun daerah bekas rawa,biasanya mengalami banjir secara alamiah.Begitu pula kekeringan yang melanda wilayah yangmemiliki curah hujan rendah.
Banjir dan kekeringan juga dapat disebabkan oleh ulah manusia misalnya merusak hutan,membuang sampah kesungai atau saluran-saluran lainnya.Perilaku tersebut harus segera dihilangkan dengan melakukan reboisasi dan tidak membuang sampah ke sungai.
Untuk menghindari Banjir diperlukan upaya untuk menjaga pasokan air dengan cara sebagai berikut :
       v   Memelihara hutan dan sumber-sumber mata air
       v   Membersihkan saluran-saluran air agar tidak tersumbat
       v   Tidak mendirikan bangunan didaerah resapan air
       v   Tinggikan bangunan tempat tinggal,sehingga perabotan rumah dan peralatan listrik aman dari genangan air
       v   Bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya membangun tanggul untuk menghambat air masuk ke lingkungan tempat tinggal kita
       v   Mengeruk sungai untuk menambah daya tampung air
       v   Meningkatkan serapan air dengan membuat sumur resapan,biopori dan kolam-kolam
Untuk menghindar dari bencana kekeringan,beberapa hal perlu diperhatikan diantaranya :
           v   Membuat waduk
           v   Melakukan reboisasi di daerah gundul
           v   Melakukan upaya konservasipada lahan pertanian
           v   Membuat hujan buatan

2.      Longsor
Bencana longsor terjadi ketika tanah bergerak  menuruni lereng menuju  tempat yang lebih rendah . agar kita terhindar dari bencana longsor dan dampak yang ditimbulkannya maka caa-cara berikut diharapkan dapat membantu :
           v   Hindarilah membangun rumah diwilayah yang rawan longsor
           v   Menanam dan memelihara pepohonan untuk mengikat tanah
           v   Pembangunan tembok-tembok penahan untuk memperkuat lereng pada lokasi rawan longsor
           v   Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang tinggal diwilayah rawan longsor tentang cara menghindari bencana longsor
           v   Kenalilah tanda-tanda longsor disekitar kita :
o   Perhatikanlah lingkungan sekitar kita akan adanya perubahan dan pergeseran yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan
o   Retakan-retakan baru muncul pada lantai dan tembok
o   Suara gemuruh bertambah kuat
o   Tonjolan tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng
o   Air dan pipa atau sumber air keluar dari tanah padalokasi baru
3.      Gempa Bumi
Terjadi secara tiba-tiba dan bias sangat merusak ,karena itu gempa dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar dan korban jiwa yang juga besar. Sampai saat ini,manusia belum mampu memperkirakan pasti kapan akan terjadinya gempa . Untuk itulah kita perlu mengetahui cara-cara untuk menghindar dari bahaya gempa :
-         Periksa sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya di rumah :
           v   Kaitkan lemari,rak dan perabotan lainnya kedinding agar tidak menimpa kita pada saat gempa
           v   Tempatkan barang-barang lebih berat dibagian bawah lemari atau rak agar tidak mudah jatuh
           v   Simpan barang pecah belah pada tempat yang lebih rendah dan tertutup
           v   Perbaiki retakan-retakan pada dinding dan pondasi rumah
           v   Pastikan lampu hias yang digantung menggunakan tali yang kuat dan tidak mudah lepas
-         Kenali tempat yang aman di dalam rumah maupun diluar rumah
-         Mengembangkan bangunan yang relative tahan gempa
-         Penguatan jalan
-         Pendidikan pada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari gempa
-         Sosialisasi potensi gempa diwilayah rawan gempa
-         Monitoring ,dengan mengukur gerakan tanah menggunakan skala ricter
4.      Gunung Api
Letusan gunung api bervariasi dari yang sangat efusif sampai eksplosif. Keduanya menimbulkan kerusakan dan membahayakan keselamatan manusia.
Kerusakan dan bahaya bagi manusia berasal dari materi yang dikeluarkan berupa lava dan lahar serta  material lainnya seperti debu dan bom.
Selain bahaya tersebut letusan gunung api juga diikuti oleh bencana alam lainnya seperti gempa,aliran lumpur,banjir dan longsor . Namun untuk menghindarinya dapat dilakukan cara-caraberikut ini :
           v   Upayakan untuk tidak tinggal didaerah rawan letusan gunung api
           v   Pemantauan dan pengamatan kegiatan gunung api yang aktif
           v   Jika kita tinggal didaerah rawan,upayakan untuk selalu siaga menyelamatkan diri
           v   Pembuatan tanggul untuk menahan lahar agar tidak masuk ke wilayah pemukiman
           v   Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung api
5.      Tsunami
Bencana tsunami banyak memakan korban jiwa,namun bencana ini tidak dapat dicegah tapi dapat kita minimalisir dampaknya dengan cara :
           v   Menanam dan memelihara tanaman bakau untuk mengurangi laju gelombang  tsunami
           v   Membuat dan memelihara terumbu karang
           v   Memasang peralatan sistem peringatan dini di wilayah-wilayah rawan tsunami
           v   Sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan tsunami mengenai bencana tersebut










BAB IV
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Penanggulangan bencana ( Disaster Management ) adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya berncana , kegiatan pencegahan bencana , tanggap darurat dan rehabilitasi dan rekontruksi.
1.      Prinsip-Prinsip Penanggulangan Bencana
                   ²     Cepat dan Tepat
Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan
                   ²     Prioritas
Apabila terjadi bencana kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia
                   ²     Koordinasi dan Keterpaduan
Didasarkan pada koordinasi dan kerjasama yang baik
                   ²     Berdaya guna , Berhasil guna
Mengatasi kesulitan tanpa harus membuang waktu,tenaga dan biaya berlebihan
                   ²     Transparasi dan Akuntabilitas
Secara terbuka dan dapat di pertanggung jawabkan
                   ²     Kemitraan
Kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat luas termasuk LSM dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
                   ²     Non – Diskriminan
Dalam pananggulangan bencana tidak membedakan suku , agama , jenis kelamin  atau aliran politik manapun
                   ²     Pemberdayaan
Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui , memahami , dan melakukan langkah-langkah untuk antisipasi , penyelamatan , dan pemulihan bencana.
                   ²     Non – Proletisi
Dilarang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat ,terutama melalui bantuan dan pelayanan
2.      Tahapan Penanggulangan Bencana Alam
Selain prinsip-prinsip diatas, penanggulangan bencana juga dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
a)     Tahap Pencegahan (pra bencana)

Pada tahap ini, dilakukan berbagai upaya untuk meminimalkan dampak buruk dari bencana alam.

b)     Tahap Mitigasi

Mencakup semua langkah yang diambil untuk mengurangi skala bencana di masa mendatang, baik efek maupun kondisi rentan terhadap bahaya itu sendiri .
Oleh karena itu kegiatan mitigasi lebih difokuskan pada bahaya itu sendiri atau unsur-unsur terkena ancaman tersebut.
Contoh : pembangunan rumah tahan gempa, pembuatan irigasi air pada daerah yang kekeringan .



c)      Tahap Kesiapsiagaan

Mencakup penyusunan rencana  pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan dan pelatihan personil. Mungkin juga merangkul langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana evakuasi untuk daerah yang mungkin menghadapi resiko dari bencana berulang.
Langkah-langkah  kesiapan tersebut dilakukan sebelum  peristiwa bencana terjadi dan ditujukan untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan layanan, dan kerusakan saat bencana terjadi.

d)     Tahap Tanggap Darurat (saat bencana)

Dalam tahapan ini serangkaian kegiatan dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan.
Kegiatan ini meliputi penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

e)     Tahap Rehabilitasi

Tahapan ini merupakan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
f)       Tahap Rekostruksi 
­
Upaya yang dilakukan dalam tahap ini adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.







           
                            DAFTAR PUSTAKA   

Asmara,adi.2011.Pendidikan Lingkungan Hidup .Bandung:CV. Atikan Mandiri




Komentar

Postingan populer dari blog ini

LATIHAN EKONOMI

Soal 1 Sebutkan sumber penerimaan pemerintah pusat! Penerimaan Perpajakan, semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan perpajakan internasional, misalnya pajak penghasilan migas, pajak pertambahan nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Pajak perdagangan internasional.   Hibah, semua pendapatan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri dan sumbangan luar swasta serta pemerintah luar negeri termasuk lembaga internasional. Soal 2   Table indeks harga konsumen (IHK) :  Year Consumers Price Index 2006 95% 2007 99% 2008 104% 2009 110% Berdasarkan tabel di atas, tingkat inflasi tahun 2008 dengan pembulatan ke atas adalah ... Laju Inflasi tahun 2008 = {(IHK2008- IHK2007)/ IHK2007} x 100% = {(104%-99%)/99%} x 100% = 5,051% dibulatkan ke atas menjadi 6% Soal 3 Apabila uang yang beredar Rp 20.000.000,00 kecepatan peredarannya 10 kali, jumlah barang yang diperdagangkan 6.000 unit, maka

PENGALAMAN TES KERJA

Hai reader 🖐🖐🖐 Kali ini Gue mau berbagi sedikit pengalaman tes kerja di Jasa Raharja. Sebelum ikut tes ini, Gue pernah coba tes di beberapa perusahaan lain, tetapi mungkin karena belum berjodoh, semua tes itu selalu berujung "Maaf Anda tidak lolos ke tahap selanjutnya" 😂😂😂 Oke langsung aja check this out Waktu itu Gue dapat informasi lowongan kerja Jasa Raharja dari Grup kelas. Pendaftarannya sekitar bulan Agustus. Setelah Gue daftar, kurang dari seminggu pengumumannya keluar. Jreng jreng alhamdulilah Gue lolos tahap 1. Seleksi Tahap 2 dilakukan weekend. Dengan membawa persyaratan yang sudah ditentukan seperti cv, fotokopi ijazah, transkip, ktp dan lain-lain Gue berangkat seorang diri dari Tangerang ke Salemba UI.  Sesampainya disana, ternyata sudah banyak peserta yang datang, Gue baris mengikuti antrian. Waktu terus berjalan dan tibalah giliran Gue. Berkas persyaratan diserahkan dan mulai diukur tinggi badan dan ditimbang berat badan. Alhamdulilah tinggi dan b

SEJARAH DESA PASAWAHAN

BABAD PASAWAHAN             Dina abad 15 , Pandita Pundamaya tatapa di panjakroma (Batu Pangarangan) . Tujuan Anjeunna tatapa didinya pikeun nguji ajian jaya sampurna . Tebihna tempat tatapa jeung desa kasabeulahan kidul kurang leuwih 5 Km .             Saentos Anjeunna tatapa , Pandita Pundamaya ngahampangan diluhur batu . Cai kiihna te sangaja ka inum ku Maung jeung Manjangan .Kusabab eta maung jeung manjangan tului reuneuh . Hubungan kulawarga antara Maung jeung Manjangan pohara dekeut .             Hiji mangsa , Maung jeung Manjangan ngababarkeun manusa lalaki anu kasep di Gunung Layang . Saentos manusa lalaki eta umurna tujuh taun , Maung jeung Manjangan ngaleungit tapi sateuacanna ngaleungit aranjeunna mere pepejeuh pikeun anakna .             “ Budak Putu di Pasabinan , amun Anjeun kapendak Maung Bodas disakuriling Pasabinan ulah diganggu tapi sembah   sabab anjeunna anu ngajaga Budak Putu “             Saentos Manjangan mere pepejeuh , loba semah ti daerah lain a